Ibadah yang dicintai Allah
Diriwayatkan dari Aisyah ra : seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “apakah amal (ibadah) yang paling dicintai Allah?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” amal (ibadah) yang dilakukan secara tetap meskipun sedikit”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra : Rasulullah Saw pernah bersabda, “perbuatan yang engkau lakukan tidak akan menyelamatkan engkau dari api neraka”, mereka berkata, “bahkan engkau sendiri ya Rasulullah?” Nabi Muhammad Saw bersabda, “bahkan aku sendiri, kecuali Allah melindungiku dengan kasih dan rahmatNya. Oleh karena itu lakukanlah perbuatan baik sepatut mungkin, setulus mungkin, sedapat mungkin dan beribadahlah kepada Allah pada pagi dan sore hari, pada sebagian dari malam hari dan bersikaplah al-qashd (mengambil pertengahan dan melaksanakannnya secara tetap) karena dengan cara itulah kamu akan mencapai (surga)”.
Menjaga Kemaluan dan Lidah
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d ra.: Rasulullah Saw pernah bersabda, “siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga”
Adab Makan
diriwayatkan dari Umar abi Salamah ra. :
aku seorang anak laki-laki di bawah asuhan Rasulullah Saw dan tanganku biasa menjelajahi semua hidangan yang ada di depanku. Rasulullah Saw bersabda kepadaku, "wahai anak, mulailah dengan menyebut nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu. makanlah makanan yang letaknya paling dekat denganmu". sejak saat itu, saya makan seperti itu.
Menggilir Minuman Mulai Dari Sebelah Kanan
(diriwayatkan dari Al Zuhri) Anas bin Malik ra. berkata : "suatu ketika (seseorang) memerah susu biri-biri untuk Rasulullah Saw yang sedang berada di rumahku. susu itu tercampur air sumur di rumahku. segelas susu itu diberikan kepada Nabi Muhammad Saw yang kemudian meminumnya. pada waktu itu Abu Bakar duduk di sebelah kiri Rasulullah Saw dan seorang badui duduk di sebelah kanannya. ketika Rasulullah Saw menurunkan gelas itu dari bibirnya, 'Umar khawatir Nabi Saw akan memberikannya kepada si orang Badui, maka dia berkata, "Ya Rasulullah ! berikan kepada Abu Bakar yang duduk di samping anda.". tetapi Nabi Saw memberikannya kepada orang badui yang duduk di sebelah kanan beliau dan bersabda, "kamu harus memulai dari orang yang duduk di sebelah kananmu"'.
Tidak Mempertunjukkan Kesalehan Seseorang
(Diriwayatkan dari Kharijah bin Zaid bin Tsabit ) : Ummu al Ala’ ra., seorang perempuan Anshar yang memberikan baiatnya kepada Nabi Muhammad Saw berkata kepadaku, “orang-orang yang berhijrah masing-masing diserahkan kepada kami dengan cara diundi dan kami mendapat bagian utsman bin mazh’un. Kami menempatkannya di rumah kami. Di kemudian hari ia menderita penyakit parah. Ketika ia meninggal dunia dan telah dimandikan serta dikafani, Rasulullah Saw datang dan aku berkata, “semoga kasih sayang Allah terlimpah kepadamu, wahai abu al Sa’Ib ! aku bersaksi bahwa Allah telah memuliakanmu”, Nabi Muhammad Saw bersabda, “bagaimana anda tahu Allah telah memuliakannya ?” aku menjawab,”ya Rasulullah ! biarlah ayahku berkurban untukmu. Kapada siapa lagi Allah melimpahkan kemuliaan-Nya?” Nabi Muhammad Saw bersabda,” sesungguhnya kematian telah menjemputnya. Demi Allah, akupun berharap kebaikan untuknya, tetapi demi Allah, meskipun aku utusan Allah, aku tidak tahu apa yang akan dilakukan Allah terhadapku””. Semenjak itu ia (Kharijah) tidak pernah lagi mempertunjukkan kesalehan seseorang”.
Larangan Memakai Tangan Kanan Untuk Membasuh dan adab minum air
Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a. : Rasulullah SAW pernah bersabda, “kapan pun kalian minum air, tidak boleh bernapas di dalam tempat air minum itu. Dan kapan pun kalian pergi ke kamar mandi, tidak boleh menyentuh atau membasuh kelamin dengan tangan kanan”.
Adab Ketika Malam Tiba
Diriwayatkan dari Jabir ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “ketika malam turun, dekatkanlah anak-anak kalian kepadamu, karena waktu itu setan bertebaran. Sejam kemudian, kalian dapat melepaskan mereka; dan tutuplah pintu-pintu rumahmu dan sebutlah nama Allah, padamkanlah lampumu dan sebutlah nama Allah, tutuplah minumanmu dan sebutlah nama Allah, tutuplah juga bejanamu dan sebutlah nama Allah, sekalipun hanya dengan meletakkan sesuatu di atasnya”.
Tidur Setelah Junub Dalam Keadaan Ada Whudu
Diriwayatkan dari Umar bin Al Khaththab r.a. : aku bertanya kepada Rasulullah SAW, “bolehkah kami tidur dalam keadaan junub?” Nabi Muhammad Saw. Menjawab,”ya, apabila kalian punya whudu, kalian boleh tidur dalam keadaan junub”
Adab Tidur dan Larangan Menambahkan/Merubah Apa Yang Sudah Diajarkan Nabi Muhammad Saw.
Diriwayatkan dari Al-Bara’ bin Azib r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda kepadaku, “kapan pun engkau hendak tidur berwhudu lah terlebih dahulu sebagaimana engkau hendak shalat, berbaringlah dengan menghadap ke arah kanan dan berdoalah
‘Allahumma aslamtu wajhi ilaika, wa fawwadhtu amri ilaika, wa alja’tu zhahri ilaika raghbatan wa rahbatan ilaika. La malja’a wa laa manja minka illa ilaika. Allahumma amantu bikitabikal-ladzi anzalta wa Nabiyyikal arsalta’
(ya Allah! Aku berserah diri kepada-Mu, mempercayakan seluruh urusan ku kepada-Mu aku bergantung kepada-Mu untuk memperoleh berkah-Mu dengan harapan dan ketakutanku kepada-Mu, tak ada tempat untuk perlindungan dan keamanan selain-Mu. Ya Allah! Aku percaya kepada kitab-Mu dan aku percaya kepada Nabi-Mu yang telah engkau utus)
maka apabila malam itu engkau mati, kau akan mati dalam keimanan. Biarkanlah kata-kata tadi menjadi kata-katamu yang terakhir”
aku mengulang doa itu di hadapan Nabi Muhammad Saw. Dan ketika sampai pada kalimat “Allahumma amantu bikitabikal ladzi anzalta” (ya Allah! aku percaya kepada kitab-Mu yang telah engkau turunkan) aku melanjutkan,”wa Rasulika (dan Rasul-Mu)”. Nabi Muhammad Saw. Bersabda,”bukan (‘wa Rasulika’, tetapi); wa nabiyyikal ladzi arsalta”(Nabi-Mu yang Engkau utus).
No comments:
Post a Comment