Friday, August 23, 2013

Makan Asupan Tak Sehat Saat Hamil Bisa Picu Ibu Lahirkan Anak Nakal

Illustrasi anak nakal
Jakarta, Ibu hamil memang kerap dihadapkan dengan berbagai pantangan, apalagi jika berbicara tentang makanan, bumil harus pandai-pandai memilih asupan yang sehat. Sebab sebuah studi baru mengungkapkan ibu hamil yang sering makan junk food cenderung melahirkan anak nakal. Kok bisa?

Bahkan tak hanya memperlihatkan gangguan perilaku, anak yang sejak dalam kandungan sudah sering diberi asupan junk food (dari pola makan ibunya) akan cenderung lebih banyak memperlihatkan gejala depresi dan kegelisahan dibanding anak yang diberi makanan sehat.

Anak-anak yang diberi asupan makanan tak sehat sejak dini juga lebih rentan agresif dan mudah mengamuk. Demikian dilansir Daily Mail, Jumat (23/8/2013)

Hal ini telah dibuktikan peneliti dengan mengamati lebih dari 23.000 pasangan ibu dan anak yang ambil bagian dalam Norwegian Mother and Child Cohort Study.

Menurut Associate Professor Felice Jacka, peneliti dari IMPACT Strategic Research Centre, Deakin University, Melbourne, Australia yang sekaligus memimpin studi ini, "Nutrisi dini, termasuk yang diterima anak ketika masih dalam kandungan ternyata mempengaruhi kondisi fisik anak, termasuk risiko penyakit jantung atau diabetes mereka di masa depan, misalnya."

"Tapi baru ini studi yang dapat mengindikasikan bahwa ternyata pola makan juga penting bagi kesehatan mental anak. Dan kini makin jelas bahwa pentingnya pola makan terhadap kesehatan mental anak berlaku untuk usia berapapun," imbuhnya.

Rincian pola makan ibu selama masa kehamilan berikut asupan yang diberikan kepada anak-anaknya pun direkam ketika usia si anak mencapai 18 bulan dan tiga tahun lewat beberapa kuesioner. Begitu juga dengan gejala depresi, gangguan kecemasan, dan ADHD partisipan anak ketika usia mereka 18 bulan, tiga tahun dan lima tahun.

Dalam studi ini peneliti sengaja mengesampingkan faktor sosioekonomi dan kesehatan mental orangtua agar mereka dapat menentukan hubungan antara pola makan dengan kesehatan mental anak secara lebih obyektif.

Dari apa yang timnya temukan lewat studi ini. Profesor Jacka pun menganggap pemerintah harus ambil bagian dalam menanggulangi masalah mental dan fisik yang disebabkan oleh konsumsi junk food ini.

"Pemerintah perlu segera mengamandemen kebijakan makanan. Sebab tingginya konsumsi makanan bergizi rendah yang diproduksi oleh industri makanan olahan ini telah mengakibatkan peningkatan jumlah kasus penyakit yang berkaitan dengan obesitas secara masif di mana-mana. Mereka harus membatasi pemasaran dan ketersediaan produk makanan tak sehat dari masyarakat," sarannya.

detik-(vit/vit)

No comments:

Post a Comment