Monday, August 26, 2013

Greetings

Everyday Greetings

 morning
"Good morning."
 afternoon
 "Good afternoon."
 evening
 "Good evening."
Goodbye
 "Goodbye."
night
+
Goodbye
 "Good night."
night
+
bed
"Good night."

Special Greetings

Santa Claus "Happy Christmas." or  "Merry Christmas."
00.01 - 1st January "Happy New Year!"
Easter "Happy Easter."
drivetest or Testetc.... "Good Luck!"
PassTest orGraduation etc... "Congratulations!" or  "Well done!"
Get well "Get well soon."

Shaking Hands

Introductions
When meeting someone formally for the first time, we shake their hand and say "How do you do?" or "Pleased to meet you."
"How do you do?" isn't really a question, it just means "Hello".
High 5
When young people meet informally they sometimes say "Give me five!" and slap their hands together (high five).
 Generally we do not shake hands with people we know well.

Naturally speaking

You say hello, and I say goodbye!
Follow the dialogue.
Mr Bean meets Mr Brego, one of his students, and his wife in the street.
Mr Bean:
Good morning, Mrs Brego.
Mr Brego:
Good morning, Mr Bean. How are you?
Mr Bean:
I'm fine thanks, and you?
Mr Brego:
Not too bad. Mr Bean, this is my wife Ria, Ria this is Mr Bean my English teacher.
Mrs Brego:
Pleased to meet you.
Mr Bean:
Pleased to meet you too. Are you from Germany, Mr Brego?
Mr Brego:
Yes, East Germany, from Dresden. And you, are you from London?
Mr Bean:
No, I'm from Derby, but I live in London now.
Mr Brego:Well, goodbye Mr Bean, it was nice to see you.
Mr Bean:Yes, goodbye.

 

Formal to Informal Greetings and Introductions

First meetings
Formal
Introducing yourself
Introducing others
Responding to an introduction
On Leaving
Top of page
 
  • How do you do? My name is Mrs Hand.
  • Mrs Hand, may I introduce my boss, Mr Smith.
  • Pleased to meet youMrs Hand.
  • Goodbye. It's a pleasure to have met you.
 
 
  • Hello, Lynne Hand. I'm the owner of this web site.
  • Lynne, I'd like you to meet John Smith, our salesman. John, this is Lynne Hand.
  • Pleased to meet you Lynne.
  • Goodbye. Nice to have met you.
 
 
  • Lynne Hand.
  • Lynne, meet John, my husband. John, this is my teacher Lynne.
  • Hi, Lynne. How are you?
  • Bye. It was nice to meet you.
 
Informal

Subsequent meetings
Formal
Possible Greetings
Possible responses
Top of page
 
  • Hello, Mrs Hand.  It's nice tosee you again.
  • What a pleasant surprise! How are you? It's been a while.
 
 
  • Good morning Mrs Hand.  How are you today?
  • I'm very well thank you.  And you?
 
 
  • Good afternoon, Mrs Hand.  It's good to see you.
  • Thank you.  It's nice to see you too.  How are you?
 
 
  • Hello Lynne.  How are you doing?
  • Fine thanks.  What's new with you?

 

 

  • Hi, Lynne! How's it going?
  • Not too bad, busy as ever.
 
  • Hi, Lynne. How are things?
  • Oh fine. You know how it is.
 
Informal

!Note - on first meeting say, "It's nice to meet you", and when departing "It wasnice to meet you".

For future meetings say, "It's nice to see you again", and when departing, "It was nice to see you again."

Friday, August 23, 2013

Perkembangan BATITA

Anak adalah titipan yang menjadi tanggung jawab penuh orang tuanya dalam segala hal, mulai dari hal terkecil sampai hal yang terpenting. Sudah seharusnya kita memperhatikan dan mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak mulai dari lahir. 

Usia 0 Bulan
Ketika bayi baru lahir, menangis merupakan respons alami bayi karena menyesuaikan terhadap lingkungannya yang baru.
Pada wajah dan mata si kecil kemungkinan akan terlihat sedikit bengkak saat jam-jam pertama. Si kecil pun memiliki sejumlah refleks 'primitif', termasuk mengisap, menggenggam dan mencari puting.

Usia 1 Bulan
Saat berumur sebulan, dia akan sangat suka tidur. Namun, ia memerlukan beberapa waktu sebelum dapat membedakan pagi dan malam. Sebab, pigmen mata bayi belum berkembang sempurna dan warnanya akan berubah perlahan pada minggu dan bulan-bulan mendatang. Bayi juga menangis jika merasa lapar. Ia juga secara naluri menggenggam jemari Ibunya. Bayi akan kembali ke berat lahirnya saat berumur 10 hari. 
Usia 2 Bulan
Si kecil sudah dapat melihat lebih jauh dan tidak lama lagi ia akan mulai mencoba meraih benda yang ada di dekatnya. Jika ia melihat ibunya pasti ia akan tidak bisa diam dan menggeliat kesenangan. Ketika ia mulai mengenal tangannya, maka ia akan memasukkan tangannya ke dalam mulut.
Usia 3 Bulan
Bayi mulai memerhatikan dan mendengar suara Ibunya dengan girang melalui ikatan batin. Bayi juga sudah mampu menggenggam mainan walau sebentar. Dalam tahap ini, gerakan si kecil akan mulai lebih disengaja dan ia bahkan mungkin akan mulai berguling dari punggung ke sisinya dan mulai dapat mengendalikan kepalanya seiring menguatnya otot lehernya.
Usia 4 Bulan
Pada usia ini si kecil mulai sering belajar bermainan dan 'mengobrol' dengan orangtuanya. Saat mengenal kedua kakinya, bayi akan memegang dan menghisap kedua kakinya sehingga membuatnya gembira bermain sendiri. Selain itu si kecil sangat suka belajar soal tekstur dengan mengeksplorasi suatu barang menggunakan mulutnya. si kecil akan tidur lebih lama pada malam hari dan berkurang pada siang hari.
 Usia 5 Bulan
Secara sosial si buah hati peduli dengan sekelilingnya dan mulai lebih berinteraksi dengan cara mengeluarkan suara dan tawanya. Si kecil akan tertarik melihat benda kecil dan mencoba meraihnya. Ia juga merespons permainan seperti cilukba dengan kegirangan. Perkembangan fisik yang terjadi pada bulan kelima yaitu si kecil dapat mengangkat kepala sejajar badannya saat memegang tangannya dan menariknya ke posisi duduk

Usia 6 Bulan
Si kecil mulai menginisiasi interaksi sosial. Ia akan melambaikan tangannya untuk minta digendong dan tersenyum jika melihat Ibunya. Masa ini adalah masa serba pertama bagi buah hati. Ia sudah mampu duduk tanpa dibantu, merangkak, bahkan mungkin berdiri dengan berpegangan.
 Usia 7 Bulan
Saat ini si mungil sudah mulai merasakan enaknya makanan padat karena sudah memperlihatkan gigi pertamanya. Ia juga sudah bisa memegang dua benda sekaligus. Emosi secara keseluruhan juga akan muncul, menjadi sangat lengket dengan sang ibu dan akan menangis jika ia tidak menemukan Ibunya di sampingnya.
 Usia 8 Bulan
Pada umur delapan bulan, si kecil sudah pandai meniru suara sang ibu dan mulai mengerti nada bicara ibunya dan mungkin akan menangis jika sang ibu marah. Perkembangan motorik yang terjadi pada usia ini ditandai oleh si kecil yang dapat melepas sesuatu dengan sengaja dan dapat memungut benda yang lebih kecil.
 Usia 9 Bulan
Bayi seusia ini sangat senang mengacak-ngacak untuk mencari mainan dan mengeksplorasinya. Saat giginya mulai tumbuh ia sangat suka sekali menggigit mainan yang keras. Si kecil juga sudah dapat menikmati segala jenis musik, mulai dari krecekan buatan sendiri hingga nyanyian sang ibu.



 Usia 10 Bulan
Dalam mengembangkan kemampuan menggenggam, mainan menjadi sangat penting untuk menstimulasi otak si kecil. Permainan fisik seperti mengelitik membuat si kecil ketagihan dan berteriak kegirangan. Beberapa bayi mampu melangkah untuk pertama kalinya sebelum berusia satu tahun, tapi banyak juga yang baru mulai berjalan lama sesudahnya.



Usia 11 Bulan
Pada masa ini si kecil mulai memperhalus gerakan tangannya. Ia akan mulai menunjuk dan tidak lagi meraup dengan seluruh tangannya, tetapi akan menggunakan jempol dan telunjuknya untuk menjepit. Si kecil sangat suka mendorong mainannya begitu ia bisa merambat, ia juga akan mulai berputar dan menoleh saat ibunya memanggil namanya.


Usia 12 Bulan
Pada ulang tahun pertamanya, ia sudah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan. Pandai menggunakan peralatan seperti sikat gigi, sisir dan memegang botol. Si buah hati mulai menunjuk sesuatu dengan jari telunjuknya. Bahkan, si kecil juga meniru gerakan seperti menepuk tangan. Salah satu kemampuan sosialnya yang baru ialah melambaikan tangan selamat tinggal.







.





Makan Asupan Tak Sehat Saat Hamil Bisa Picu Ibu Lahirkan Anak Nakal

Illustrasi anak nakal
Jakarta, Ibu hamil memang kerap dihadapkan dengan berbagai pantangan, apalagi jika berbicara tentang makanan, bumil harus pandai-pandai memilih asupan yang sehat. Sebab sebuah studi baru mengungkapkan ibu hamil yang sering makan junk food cenderung melahirkan anak nakal. Kok bisa?

Bahkan tak hanya memperlihatkan gangguan perilaku, anak yang sejak dalam kandungan sudah sering diberi asupan junk food (dari pola makan ibunya) akan cenderung lebih banyak memperlihatkan gejala depresi dan kegelisahan dibanding anak yang diberi makanan sehat.

Anak-anak yang diberi asupan makanan tak sehat sejak dini juga lebih rentan agresif dan mudah mengamuk. Demikian dilansir Daily Mail, Jumat (23/8/2013)

Hal ini telah dibuktikan peneliti dengan mengamati lebih dari 23.000 pasangan ibu dan anak yang ambil bagian dalam Norwegian Mother and Child Cohort Study.

Menurut Associate Professor Felice Jacka, peneliti dari IMPACT Strategic Research Centre, Deakin University, Melbourne, Australia yang sekaligus memimpin studi ini, "Nutrisi dini, termasuk yang diterima anak ketika masih dalam kandungan ternyata mempengaruhi kondisi fisik anak, termasuk risiko penyakit jantung atau diabetes mereka di masa depan, misalnya."

"Tapi baru ini studi yang dapat mengindikasikan bahwa ternyata pola makan juga penting bagi kesehatan mental anak. Dan kini makin jelas bahwa pentingnya pola makan terhadap kesehatan mental anak berlaku untuk usia berapapun," imbuhnya.

Rincian pola makan ibu selama masa kehamilan berikut asupan yang diberikan kepada anak-anaknya pun direkam ketika usia si anak mencapai 18 bulan dan tiga tahun lewat beberapa kuesioner. Begitu juga dengan gejala depresi, gangguan kecemasan, dan ADHD partisipan anak ketika usia mereka 18 bulan, tiga tahun dan lima tahun.

Dalam studi ini peneliti sengaja mengesampingkan faktor sosioekonomi dan kesehatan mental orangtua agar mereka dapat menentukan hubungan antara pola makan dengan kesehatan mental anak secara lebih obyektif.

Dari apa yang timnya temukan lewat studi ini. Profesor Jacka pun menganggap pemerintah harus ambil bagian dalam menanggulangi masalah mental dan fisik yang disebabkan oleh konsumsi junk food ini.

"Pemerintah perlu segera mengamandemen kebijakan makanan. Sebab tingginya konsumsi makanan bergizi rendah yang diproduksi oleh industri makanan olahan ini telah mengakibatkan peningkatan jumlah kasus penyakit yang berkaitan dengan obesitas secara masif di mana-mana. Mereka harus membatasi pemasaran dan ketersediaan produk makanan tak sehat dari masyarakat," sarannya.

detik-(vit/vit)