Menurut sebuah penelitian terbaru, praktik kerohanian dan agama bisa mengusir depresi dan menjauhkan seseorang dari berbagai penyakit.
Jika Anda adalah seorang yang religius, spiritual, dan sering meluangkan waktu untuk berdoa setiap hari, kini ada bukti bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi otak dan tubuh Anda. Menurut sebuah penelitian, praktik kerohanian dan agama bisa melawan depresi - khususnya untuk orang yang cenderung mengalami penyakit tersebut - dengan mempertebal korteks otak.
Penelitian yang dilakukan Lisa Miller, profesor sekaligus direktur Clinical Psychology dan direktur Spirituality Mind Body Institute di Teachers College, Columbia University, diuji coba terhadap 103 orang yang berisiko tinggi mengalami depresi. Tingkat risiko tersebut ditentukan berdasarkan sejarah keluarga mereka.
Saat memetakan aktivitas dan struktur otak mereka menggunakan MRI, Lisa menemukan bahwa orang-orang yang menjunjung tinggi agama mereka dan berdoa secara teratur memiliki korteks lebih tebal dibandingkan mereka yang tidak. Penipisan korteks, khususnya di bagian tertentu di otak merupakan indikator semakin memburuknya kesehatan, terutama karena depresi.
Korteks lebih tebal mengindikasikan bahwa peluang orang tersebut menderita depresi lebih kecil, sehingga menunjukkan bahwa doa dan kerohanian benar-benar menghasilkan beberapa manfaat luar biasa bagi otak manusia.
Penelitian itu merupakan satu dari beberapa penelitian lain yang juga pernah membuktikan hal serupa. Ketika kami membandingkan berbagai temuan yang ada di semua studi, kami merangkum beberapa manfaat berdoa bagi tubuh Anda, yaitu:
Membebaskan diri Anda dari stres: Berdoa memengaruhi kondisi pikiran, membantu Anda rileks dan dengan demikian mengurangi efek stres terhadap berbagai organ tubuh. Berdoa tak hanya bermanfaat untuk mengurangi stres mental, tapi juga membantu memerangi stes fisik dan bahkan meredakan reaksi emosional Anda terhadap stres tersebut.
Mengurangi peluang Anda menderita depresi dan kegelisahan: Menurut sebuah penelitian di Inggris, yang diterbitkan di British Journal of Health Psychology, berdoa bisa mengurangi risiko terserang depresi dan kegelisahan. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa Anda cenderung merasa positif dan tidak tertekan jika berdoa di tempat ibadah.
Membantu Anda mengatasi serangan emosional: Berdoa sangat bermanfaat dalam memberikan kekuatan untuk mengatasi stres yang Anda alami dari hari ke hari. Berdoa memungkinkan Anda untuk merenung sendirian, sehingga Anda bisa berpikir dan fokus terhadap diri sendiri serta mengurangi tekanan mental.
Menjauhkan dari segala penyakit yang berhubungan dengan stres: Penyakit kronis seperti jantung, diabetes, darah tinggi, maag dan migrain diyakini terjadi karena terlalu banyak stres. Menurut ahli terapi alternatif seperti Ayurveda, stres merupakan alasan utama terjadinya penumpukan racun di dalam tubuh, yang tidak hanya mengarah kepada penyakit kronis seperti diabetes, tapi juga penyakit kanker.
Membuat Anda lebih bahagia: Sebuah penelitian yang dilakukan Dr. Andrew Newberg dari Department of Psychiatry di University of Pennsylvania, menemukan fakta bahwa berdoa bisa meningkatkan kadar dopamine atau “hormon gembira” di otak Anda. Membuat Anda lebih bahagia dan lebih damai.
Membuat Anda menjadi orang yang lebih baik: Penelitian serupa juga menemukan bahwa praktik religius bisa membantu mengurangi tingkat ego seseorang dengan cara memengaruhi bagian otak yang berhubungan dengan emosi itu. Oleh karena itu, berdoa membuat Anda lebih rendah hati, mengurangi keserakahan Anda terhadap materi dan membantu membentuk Anda menjadi orang yang lebih baik.
Mempercepat pemulihan pascaoperasi: Beberapa penelitian lain menemukan bahwa berdoa bisa membantu mempercepat penyembuhan luka pascaoperasi. Hal tersebut dikarenakan jika Anda sedang merasa tertekan, tubuh memfokuskan seluruh upayanya untuk menyeimbangkan diri; sehingga mengakibatkan kurangnya sumber daya untuk menyembuhkan luka.
Menjauhkan bebagai penyakit: Berdoa bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Sebuah penelitian tertentu juga menemukan bahwa berdoa juga berguna untuk mengurangi gejala asma. Penelitian mengapa reaksi semacam ini terjadi masih terus dilakukan.
Baik untuk kesehatan jantung Anda: Berdoa terbukti memiliki banyak manfaat bagi fungsi jantung. Berdoa dikenal mampu mempercepat pemulihan jantung setelah terjadinya serangan jantung dan operasi. Selain itu, berdoa juga membantu mengatur detak jantung Anda, membuatnya lebih kuat dan mengurasi tekanan.
Membantu Anda hidup lebih lama: Selain beberapa manfaat di atas, salah satu kegunaan utama berdoa adalah membuat Anda hidup lebih lama. Dengan meminimalkan efek buruk stres dan faktor lingkungan, berdoa membantu memulihkan tubuh dengan lebih baik dan membuat Anda menua dengan lebih sehat. Berdoa bermanfaat menyembuhkan tubuh Anda dengan lebih cepat dan menaklukkan semua penyakit yang cenderung menyerang ketika Anda bertambah tua.(mr/pt)
Friday, May 30, 2014
Wednesday, May 21, 2014
Hadist tentang gangguan Setan dalam melaksanakan Shalat
Shalat adalah rukun islam yang ke-dua setelah Sahadat, begitu istimewanya rukun yang ini sampai Rosull melakukan perjalanan ke Sidratil Muntaha yang dikenal dengan peristiwa isra mi'raj, yang tentunya kita wajib menerima dan mengimani kejadian tersebut. Tentu untuk melaksanakan rukun yang ke-dua ini kita kadang susah untuk melaksanakannya, banyak sekali godaan dari sebelum melaksanakan sampai sedang melaksanakannya. Berikut beberapa godaan setan agar kita bisa memahami dan bisa mengambil hikmahnya. Karena sesungguhnya Hidayah dari Alloh tidaklah bisa kita berikan kepada seseorang itu mutlak turun dari kasih sayang Alloh kepada manusia, Rosul pun tidak bisa memberi hidayah kepada pamannya, Nabi Nuh juga tidak bisa memberikan hidayah kepada anaknya Kan'an. Semoga para pembaca diberikan hidayah oleh Alloh dan kita termasuk umat Rosululloh Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan mendapatkan kebaikan darinya di hari Kiamat kelak.. Amiiinn
- WAS WAS SAAT MELAKUKAN TAKBITAUL IHRAM
Saat mulai membaca takbiratul ihram "Allahu Akbar" , ia ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah. Sehingga ia langsung mengulanginya lagi dengan membaca takbir. Peristiwa itu terus menerus terulang, terkadang sampai imamnya hampir ruku'. Ibnul Qayyim berkata, "Termasuk tipu daya syetan yang banyak menggangu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam shalat". Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak nyaman
- TIDAK KONSENTRASI SAAT MEMBACA BACAAN SHALAT
Sahabat Rasulullah SAW yaitu 'Utsman bin Abil 'Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya syetan telah hadir dalam shalatku dan membuat bacaanku salah dan rancu". Rasulullah SAW menjawab, "Itulah syetan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah SWT. Akupun melakukan hal itu dan Allah SWT menghilangkan gangguan itu dariku" (HR. Muslim)
- LUPA JUMLAH RAKAAT YANG TELAH DIKERJAKAN
Abu Hurairah r.a berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, "Jika salah seorang dari kalian shalat, syetan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam" (HR Bukhari dan Muslim)
- HADIRNYA PIKIRAN YANG MEMALINGKAN KONSENTRASI
Abu Hurairah r.a berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Apabila dikumandangkan adzan shalat, syetan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara adzan tersebut. Apabila muadzin telah selesai adzan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang shalat seraya berkata kepadanya, ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat! Sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia shalat" (HR Bukhari)
- TERGESA-GESA UNTUK MENYELESAIKAN SHALAT
Ibnul Qayyim berkata, "Sesungguhnya ketergesa-gesaan itu datangnya dari syetan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah, asal dan sembrono yang menghalang-halangi seseorang untuk berprilaku hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tergesa-gesa muncul karena dua perilaku buruk, yaitu sembrono dan buru-buru sebelum waktunya". Tentu saja bila shalat dalam kondisi tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal. Asal mengerjakan, asal selesai dan asal jadi. Tidak ada ketenangan atau thu-ma'ninah. Pada zaman Rasulullah SAW ada orang shalat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah SAW memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena shalat yang telah ia kerjakan belum sah. Rasulullah SAW bersabda kepadanya, "Apabila kamu shalat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur'an yang mudah bagimu, lalu ruku'lah sampai kamu benar-benar ruku' (thuma'ninah) , lalu bangkitlah dari ruku' sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma'ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat shalatmu" (HR Bukhari dan Muslim)
- MELAKUKAN GERAKAN-GERAKAN YANG TIDAK PERLU
Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas shalat. "Jangan bermain kerikil ketika shalat karena perbuatan tersebut berasal dari syetan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah SAW". Orang tersebut bertanya, "Apa yang dilakukannya? " Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. "Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah SAW" kata Ibnu Umar (HR Tirmidzi)
- MENENGOK KE KANAN ATAU KE KIRI KETIKA SHALAT
Dengan sadar atau tidak, orang tersebut menengok ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syetan penggoda. Karena itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Yaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak gampang dicuri oleh syetan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a, ia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukum menengok ketika shalat". Rasulullah SAW menjawab, "Itu adalah curian syetan atas shalat seorang hamba" (HR Bukhari)
- MENGUAP DAN MENGANTUK
Rasulullah SAW bersabda, "Menguap ketika shalat itu dari syetan. Karena itu bila kalian ingin menguap maka tahanlah sebisa mungkin" (HR Thabrani). Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda, "Adapun menguap itu datangnya dari syetan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha... berarti syetan tertawa dalam mulutnya" (HR Bukhari dan Muslim)
- BERSIN BERULANG KALI SAAT SHALAT
Syetan ingin menggangu kekhusyu'an shalat dengan bersin sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas'ud, "Menguap dan bersin dalam shalat itu dari syetan" (Riwayat Thabrani). Ibnu Hajar mengomentari pernyataan Ibnu Mas'ud, "Bersin yang tidak disenangi Allah SWT adalah yang terjadi dalam shalat sedangkan bersin di luar shalat itu tetap disenangi Allah SWT.
Hal itu tidak lain karena syetan memang ingin menggangu shalat seseorang dengan berbagai cara"
- TERASA INGIN BUANG ANGIN ATAU BUANG AIR
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya" (HR Muslim)
Berbahagialah orang-orang muslim yang selama ini terbebas dari berbagai macam gangguan syetan dalam shalat. Semoga kita semua dibebaskan oleh Allah SWT dari gangguan-gangguan tersebut. Dan bagi yang merasakan gangguan tersebut, sebagian atau keseluruhannya, janganlah putus asa untuk berjihad melawan syetan terkutuk.
Subscribe to:
Posts (Atom)